POTENSI ANTINOCICEPTIF EKSTRAK ETANOL DAUN WARU (HIBISCUS TILIACEUS L.) SECARA IN VIVO

Penulis

  • Rosa Juwita Hesturini Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
  • Kumala Sari PDW Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
  • Dwi Wahyuni Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

DOI:

https://doi.org/10.56710/jpb.v4i2.120

Kata Kunci:

Antinociceptif, hot plate, waru, hibiscus tiliaceus

Abstrak

Latar Belakang: Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) merupakan pilihan terapi  mengatasi nyeri, yang dalam jangka panjang penggunaannya dapat memunculkan efek samping yang tidak diinginkan berupa gangguan pada lambung hingga kerusakan pada hepar. Dengan demikian, pemilihan obat analgetika dengan efek samping semininim mungkin tidak hentinya dicari dengan eksplorasi tanaman obat. Salah satu tanaman berpotensi sebagai alternatif antinociceptif adalah daun waru (Hibiscus tiliaceus L.). Tujuan: Evaluasi efektifitas antinociceptif ekstrak etanol daun waru pada mencit putih jantan. Metode: Penelitian melibatkan 25 ekor mencit dibagi ke dalam 5 kelompok. Setiap kelompok diberikan suspensi uji yaitu CMC-Na 0,5% sebagai kontrol negatif, parasetamol 500 mg/kgBB sebagai kontrol positif, dan ekstrak etanol daun waru dalam variasi dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB. Mencit diuji di atas hot plate pada suhu 55°C, diamati respons terhadap panas setiap 15 menit selama 1 jam setelah pemberian suspensi uji. Hasil: Ekstrak daun waru mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan steroid. Uji efektivitas antinociceptif ekstrak etanol daun waru pada dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB menunjukkan efektivitas antinociceptif dengan persentase daya antinociceptif berturut-turut sebesar 47%, 54%, dan 62%. Simpulan: Aktivitas antinociceptive terbaik ditunjukkan pada dosis 300 mg/kgBB pada hewan uji

Unduhan

Diterbitkan

30-11-2024

Terbitan

Bagian

ARTIKEL

Kategori